SELAYANG PANDANG MADRASAH ISLAMIYAH SENORI
(SEBUAH ANTOLOGI MEMORY)
Inilah kilas balik keberadaan yayasan yang kini berdiri kokoh denga pamor pendidikan islam
Lebih dari 3/4 abad yang lalu, Tepatnya pada tanggal 17 juli 1929, disebuah desa bernama Jatisari Kecamatan Senori Wilayah Kabupaten Tuban selatan berdirilah sebuah lembaga pendidikan formal dengan penggagas utama adalah para ulama’. Cita-cita luhur tesebut tumbuh ikhlas dari relung hati mulia para kiyai dalam memperjuangkan umat yang masih alpha. Benih- benih kebodohan, kekangan, dan kesewenagan yang disematkan belanda justru menjadi inspirasi untuk bangkit menggapai mutiara, serta mencetak generasi sejati.
Lembaran awal KBM ( kegiatan belajar mengajar ) dilaksanakan disebuah bangunan milik KH.Masyhuri, salah satu ulama’ yang telah berpikir besar untuk sebuah pendidikan islam. Dengan keadaan bangunan yang serba terbatas pun tak menghalangi rindangnya pohon didikan dan naungan restu para kiyai, yaitu KH Munawar, KH Masyhuri, KH Nur salim, KH Shodiq, KH Tohir, Dan KH Masykur. Sekolah yang pertama kali didirikan adalah tingkat Madrasah Ibtidaiyah Banin.
Menyusul pada 17 Oktober 1937, dengan memperhatikan barisan muslimat, berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Banat yang masuk sore sampai saat itu, sistem pembelajaran pun masih menggunakan “Sorogan” seperti yang berlaku di pondok pesantren pada ilmu –ilmu salaf plus sedikit ilmu nahwu sebagai penunjang.
Keberadaan dua jenjang tersebut membuka wacana baru untuk melanjutkan cita-cita “’ Izzul Islam Wal Muslim “ dengan mendirikan MTs Banin pada tangal 9 maret dan menyusul MTs. Banat pada tanggal 16 Oktober 1962
Perjuangan tak berhenti sampai disini, meletusnya gerakan 30/S PKI pada tahun 1965 telah menorehkan keperihatinan para tokoh pada pengaruh pendidikan dari komunisme dengan sigap, dirintislah pendidikan anak usia dini ( PAUD ) pada tnggal 1 September 1966 yaitu RA atau Roudlatut Athfal.
Dan berkat iringan do’a para kiyai, pada tahun 1981 berdiri mantab MA yang sempat ada pada tahun 1970 walau hanya 2 tahun karena berbagai hal. Seiring dengan sistem pndidikan yang agak bergeser, yaitu penyesuian dengan sistim pendikan nasional maka untuk tetap menjaga cita-cita para pendiri MIS, maka sekolah diniyah perlu di adakan.
Perkembangan keilmuan MIS dan kebutuhan masyarakat terus berjalan, maka pada tahun 2002 Berdirilah SMAI yang setara dengan MA dan STAI sebagai jenjang lanjutnya. Yang tak kalah penting pula, tersedianya fasilitas labolatarium computer, laboratorium bahasa, laboratorium biologi dan marching band untuk memenuhi modernitas zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar